Selasa, 22 Januari 2013

Sorak sorak bergembira di Pulau Rinca..


Berawal dari event Blacktrail yang diadakan oleh salah satu merk pembersih muka ke Komodo yang mana gw gagal di babak final, maka saat itu gw bertekad akan menginjakkan kaki di Pulau ini. Dan gw selalu percaya jika kita menggantungkan mimpi kita setinggi langit maka Tuhan akan memeluk mimpi kita.

Setelah melalui perjuangan di Tilongkabila maka sampailah gw di Labuan Bajo, kota terakhir bila kita mau menuju Taman Nasional Komodo (TNK). Dari Bajo kita nyewa kapal untuk LOB 2h3m seharga 3.5 juta dan itu dibagi 13 orang sehingga per orang hanya membayar 250rb saja kakak. Yaksip!

Selama LOB di kapal itu kita dapet makan ala restoran bintang 5 sebanyak 3x plus sarapan 1x. Servis yang sangat memuaskan mengingat pengalaman di Tilongkabila sehari sebelumnya. Dan hari itu petualangan kita dimulai

Selasa, 01 Januari 2013

Banyak jalan menuju Labuan Bajo



Buat yang penasaran kenapa gw pasang poto nasi diatas? Karena nasi ala penjara inilah yang telah menjadi teman makan gw dalam salah satu trip terberat yang pernah gw laluin. Kenapa gw bilang terberat?? Begini ceritanya...

Tuhan cinta backpacker. Gw dan banyak pembawa tas punggung lainnya percaya itu, bahwa Tuhan selalu cinta pada mereka yang menempuh perjalanan, dan bahwa para penyusur bumi ini banyak dinaungi keberuntungan.

Sebagai backpacker pemula nan amatir, gw punya banyak cerita-cerita kecil yang menurut gw menakjubkan, yang pasti ga bakal gw dapat jika misalnya gw ngabisin hari libur gw dengan nonton tivi seharian. Kawan, menonton tivi terlalu lama itu menghapus keberuntungan-keberuntungan kita untuk mendapati keajaiban-keajaiban kecil diluar sana. Percaya deh!!

Tujuan trip gw kali ini adalah Pulau Komodo, siapa coba yang gatau pulau tempat hewan purbakala ini bertapa??? Apalagi pulau ini dengan komodonya jadi salah satu keajaiban dunia yang baru ga kalah terkenal dibandingkan PSY dengan Gangnam Stylenya *abaikan*

Jumat, 05 Oktober 2012

Explore Sulawesi : Togean - Ampana

Dok. NK

Oke gw akuin gw agak melewatkan bagian terakhir perjalanan gw di Sulawesi karena perhatian gw teralihkan ke trip galau di Sumatra Utara. Karena ada waktu luang maka gw akan melanjutkan cerita tentang Trip Sulawesi gw yang tertunda.

Pagi itu jam 4 subuh gw udah terbangun. Gelap disertai hembusan angin yang menyelinap dari celah celah kamar yang diiringi suara air yang bercumbu dengan tanah dan genteng  ditambah hangatnya selimut membuat pikiran dan tubuh ga sinkron. Pikiran menginginkan bangun tapi tubuh merespon sebaliknya.

Tapi gw harus bangun. Karena KMP Lumba Lumba yang akan membawa kita ke Ampana berangkat jam 6 pagi dari Malenge. Dari Pulau Malenge, terdapat 2 kapal yaitu Lumba Lumba dan Puspita Sari yang menuju Ampana dengan jadwal keberangkatan jam 6 pagi setiap Kamis dan Minggu. Klo gw ketinggalan berarti gw harus nunggu sampe minggu untuk balik.

JEGEERR!!! Petir kembali menyambar di pagi hari yang sama sekli ga cerah itu dan hujan deras kembali mengiringi perjalanan gw ke Malenge. 1 jam kemudian Pulau Malenge pun terlihat, Ga jauh dari pulau sebuah kapal terlihat bergerak perlahan menjauhi pulau.

Rabu, 03 Oktober 2012

Horas Medan!!!


Hari keempat di Sumatra Utara. Tujuan hari ini adalah explore Medan. Gw masih ditemenin triomate gw. Dimas, Dyan dan Rani. Ngemeng ngemeng gw belum sempat ngenalin mereka ya?? Baiklah, karena kata pepatah tak kenal maka tak sayang, kenal pun belum tentu sayang. Maka inilah mereka :

Dyan


Widiih yang ini udah gw anggep kayak tas keril gw sendiri. Semua rahasia gw ada di dia. Gimana engga?? Pas lagi galau dia ada, pas lagi seneng dia ada, pas lagi bokek dia ada. Pokoknya selalu ada di saat gw butuh sesuatu dan mau naro sesuatu.

Rani


Susah diatur dan susah dibilangin. Cara tercepet adalah bilang okeh di depannya trus lakukan sebaliknya pas dia dah pergi. Trust me, it's work!! Satu satunya sifatnya yang gw seneng adalah jago nawar. Mukanya aja udah kayak roti tawar. *clingak clinguk takut ada orangnya*

Dimas

ini dimas..


eh, salah..maksudnya yang ini..

Ketua dari bekpengek (bekpeker bengek). Bentar bentar bengek, naik motor bengek, naik tangga bengek, jangan jangan pas "belah duren" nanti pun bengek. Anaknya ga terlalu ribet dan ga terlalu selow. Ibarat kopi mah pas paitnya. Seorang tiket hunter yang sangat gw andalkan. In Dimas we trust.

Sip kali ini kita gamau kecolongan dan bangun pagi. Setelah makan dan mandi maka perjalanan dimulai. Lagi lagi keberuntungan terjadi. Tante gw menyediakan mobil plus supirnya untuk menemani kita jalan jalan di Medan.

Sabtu, 15 September 2012

Lumbini dan Sipisopiso..Here you go !!!


Selamat pagi Toba!! Setelah kemaren kita muter muter Samosir di bagian 1, Pagi ini kita akan kebali nyebrang ke Parapat dengan kapal yang dateng jam 7. Jadi jam 6 kita dah mandi dan siap siap cekout dan menuju dermaga. Setelah membayar kamar dan menyerahkan kunci maka kapal pun udah menanti kita di dermaga. Ga lama, dinginyya udara pagi dan kabut yang perlahan menghilang menemani kita menyebrangi danau toba di atas kapal ini. Biayanya masih sama yaitu 7rb/orang.

Pelabuhan 3 Raja

Sesampainya di pelabuhan 3 raja yang pertama kita cari adalah warung dan akhirnya kita berhenti di warung yang menyediakan mi rebus anget dan kopi susu. Dingin dingin gini ketemu yang anget rasanya ajiiibbb. Untuk 4 porsi kita harus merogoh kocek 46rb.

Rabu, 12 September 2012

A pieces of heartbrake at Toba Lake..


 "Woi dimana lo?" WA dan telpon dari Dimas berkali kali masuk di hape gw. Karena waktu menunjukan pukul 16.00 sedangkan pesawat dengan tiket seharga 160rb PP itu berangkat pukul 17.00 menuju Medan. Yup trip kali ini gw bersama  Dian, Dimas dan Rani akan mengunjungi Medan.

Buat gw pribadi sih trip ini adalah trip pertama dengan membawa hati yang sedang patah. So, siapa tau dengan gw ngetrip gw bisa nyembuhin hati gw dan membuang kenangan yang pernah ada jauh di suatu tempat disana. Sebenernya tujuan awal trip ini tuh buat ngilangin suntuk. Syukur syukur ngilangin sakit karena patah hati. Gw pernah baca, ketika hatimu patah, bawalah kakimu untuk melangkah. #tsaaahhh

Senin, 10 September 2012

Explore Sulawesi : Kepulauan Togean


Selamat pagi Manado..selamat pagi jo!! Puas bermain air di Pulau Lembeh, destinasi kita berikutnya adalah Taman Nasional Kepulauan Togean (TNKT). Togean adalah sebuah taman nasional berbentuk kepulauan yang berada di Teluk Tomini, Sulawesi Tengah. Secara administrasi wilayah ini berada di kabupaten Tojo Una Una
Kepulauan ini dikenal sebagai kaya akan terumbu karang dan berbagai biota laut yang langka dan dilindungi. Beberapa aksi wisata yang dapat dilakukan di Kepulauan Togean antara lain: Diving dan snorkling di Pulau Kadidiri, memancing, menjelajah alam hutan yang ada di dalam hutan yang ada di Pulau Malenge serta mengunjungi gunung Colo di Pulau Una Una. Wisatawan juga bisa mengunjungi pemukiman orang Bajo di Kabulutan.

Dibentuk oleh aktivitas vulkanik pulau ini ditutupi oleh tumbuh tumbuhan yang subur dan rimbun serta dikelilingi oleh formasi bukit karang. Batu karang dan pantai menyediakan tempat bagi beberapa binatang laut untuk tinggal dan berkembang biak, seperti kura-kura hijau, dan lain-lain.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...