Hari itu, gw berada di ujung kapal yang membawa rombongan
kita ke pulau Gili Noko. Pulau yang jika diibaratkan wanita mungkin dia akan
menjelma jadi Dian Sastro. Manis dari kejauhan, cantik ketika dalam jangkauan.
Gili Noko? Jika kalian menebak pulau ini berada di Lombok,
maka kalian salah. Gili Noko berada di Kepulauan Bawean. Bukan, bukan makanan
yang digoreng berisi irisan kol dan wortel. Itu sih Bakwan. Jika kalian
bertanya tanya dan masih gatau dimana letak Bawean maka kalian ga sendiri.
Menurut survey 50% orang Indonesia dan 100% orang bule yang gw tanya pasti
gatau dimana Bawean. Wajar saja karena Bawean salah satu surga tersembunyi yang
keberadaanya hanya diketahui segelintir orang dan sedang berkembang menjadi
salah satu destinasi wisata favorit di masadepan yang dikaruniai 2 tempat
terbaik untuk menikmati matahari terbenam.
Bawean terletak di Kabupaten Gresik. Dapat ditempuh dalam 3
jam jika kita naik kapal cepat seharga IDR 150.000 dari pelabuhan Gresik, atau
8 jam jika kita menaiki kapal lambat seharga IDR 76.000 tetap dari pelabuhan
Gresik. Untuk mencapai pelabuhan Gresik terlebih dulu kalian harus menuju kota
Gresik yang bisa ditempuh 3 jam perjalanan darat menggunakan mobil dari
Surabaya. Kalian bisa menyewa mobil carteran seharga IDR 450.000/mobil atau
jika kalian sendiri bisa naik angkot dari stasiun Pasarturi di Surabaya ke
Gresik dengan cukup membayar IDR 10.000.
Kapal express menuju Bawean jalan setiap hari jam 09.00 WIB
kecuali hari jumat. Sedangkat kapal lambat jalan setiap senin, rabu dan jumat
jam 21.00 WIB. Jadi apapun pilihan kalian jangan sampai kalian ketinggalan.
Total perjalanan ber jam jam tak akan terasa sia sia ketika
kita menginjakkan kaki di pulau Bawean. Begitu keluar pelabuhan kita sudah
disambut hamparan sawah membentang di kiri dan kanan jalan menuju pelabuhan
kecil tempat kapal untuk hopping island. Untuk berkeliling Bawean kita bisa
rental mobil seharga IDR 550.000/hari atau motor seharga IDR 60.000/hari.
Karena hampir dipastikan kita akan tiba pada siang hari jika
menggunakan kapal cepat. Maka begitu sampai di Bawean lebih baik langsung
mencari hotel jika kalian memang tidak punya kenalan di pulau ini. Hotel disini
berkisar antara IDR 250.000 – 350.000/malam.
Setelah memesan kamar dan memesan kendaraan rental, saatnya
menuju spot sunset pertama kita yaitu Tanhung Ga’an. Eh kalian bertanya tanya ga sih apa itu
Tanjung Ga'an yang gw sebut tadi? Pengen tau ga? Pengen tau aja apa pengen tau
banget? Karena gw traveler yang baik hati nih gw kasih tau. Tanjung Ga'an
adalah nama suatu Tanjung (menurut ngana??). Sejenis daging yang ada di rumah
makan Padang (itu TUNJANG WOI!!). Disini
lo bisa melihat matahari yang tenggelam. Ya, beneran tenggelam ke dalam
cakrawala jika langit sedang bagus. Kita bisa ngeliat perlahan lahan buletan
jingga itu seolah olah hilang ke dalam lautan. Perlahan lahan..pelan pelan
banget..hingga lep!! Habis semua. Keren kan?? Emang keren pake banget!! Tapi
cara kesana itu Pe eR banget. Kita harus naik kapal dulu, trus turun di
pinggiran karang, trus jalan merunduk agar ga kepentok karang. Cukup? belom
kok. Setelah itu kita harus manjat karang setinggi 2 meter untuk mencapai atas.
Dari sinilah keindahan senja dimulai.
Eits, tapi tenang. Buat kalian yang ga ada jiwa
petualangannya bisa melewati jalur lambat, yaitu menyusuri pantai dan mendaki
melewati batu batu yang landai. Intuk mencapai tempat ini kita hanya perlu
mengeluarkan duit IDR 350.000 untuk menyewa kapal yang berkapasitas 15 orang.
Keesokan harinya kita akan menikmati alam bawah laut Bawean.
Untuk kapal snorkling kita bisa menyewa dengan biaya IDR 800.000/hari dengan
kapasitas 15 orang. Dan disinilah gw berada. Di ujung kapal ditengah laut
kepulauan Bawean dan menuju salah satu pulau terbaiknya. Gili Noko.
Gili Noko ini adalah sebuah pulau pasir yang akan tertutup
air sebagian jika laut sedang pasang. Sehingga ketika surut pasir yang mulus
dan putih dan lembut akan muncul. Sekali lagi Tuhan menunjukan kesempurnaanNya
pada negeri ini. Langit yang biru cerah bercampur gradasi laut biru dan tosca
yang dibatasi cakrawala dan diakhiri putihnya pasir di kaki kita. Siapapun
pasti jatuh cinta.
Ngomong ngomong soal jatuh hati. Gw ga tau, apakah waktu bisa jatuh hati. Jika ia memang bisa, maka pastilah ia jatuh hati pada tempat ini. Di kepulauan Bawean ini waktu berjalan lambat-lambat. Ia tak tergesa seperti di kota, tempat segala sesuatu menjadi tua sebelum waktunya.
Oiya buat kalian yang menyukai Freedive atau pecinta
kedalaman, disini adalah arena bermain kalian. Karang dan coral sudah terlihat
di kedalaman 1 meter. Jika ingin tantangan lebih, kalian bisa berenang sedikit
menjauh ke area kedalaman 5-8 meter untuk menikmati ikan ikan yang asik mencari
makan tanpa memperdulikan kehadiran kita. Tampaknya manusia bukan ancaman buat
mereka. Atau setidaknya mereka beranggapan seperti itu. Dan tugas kalianlah
agar ikan ikan itu tetap berpikiran seperti itu.
Disini pun banyak bintang laut warna warni dan Clown Fish
yang lucu, tapi jangan sekali sekali berpikiran untuk memegang atau (lebih
parah) memindahkan bintang laut itu ya. Iya, memindahkan bintang laut adalah
suatu perbuatan yang sangat tidak dianjurkan. Kalian tau berapa lama waktu yang
diperlukan seekor bintang laut untuk berpindah tempat?? Kalian ga mau kan lagi
enak enak bersantai tiba tiba diangkut oleh orang ga dikenal dan diturunkan bukan
di tempat semula atau bukan di tujuan kalian??
Begitupun dengan coral. Walau coral disini kayak pelangi dan
memanjakan mata yang melihat, tapi jangan sesekali memegangnya. Selain bias
merusak coral itu sendiri, tangan kalian juga rentan terkena racun yang
terkadang ada di coral tersebut. Ya, beberapa spesies coral memeliki kesamaan
seperti wanita cantik, yang luarnya indah memiliki kecenderungan mengeluarkan
racun jiika disentuh.
Destinasi terakhir kita adalah Gili Selayar. Tempat terbaik
yang bisa Bawean kasih untuk menikmati matahari tenggelam selain Tanjung Ga'an.
Pulau dengan 70% pasir yang membentang panjang membuat spot ini seakan jadi
spot foto privat. Kalian bisa kayang, salto, maen bola, maen layangan, bikinian
sampai bugil tanpa takut terlihat orang lain.
Yup, pulau disini sama seperti di Lombok. Nama depannya pake
Gili yang memang berarti pulau. Jika Gili Noko diibaratkan Dian Satro, maka Gili Selayar ini deperti
Chelsea Islan. Kecil, cantik dan tak kalah mempesona.
Hamparan pasir putih membentang dan memanjang dari Timur ke
Barat dan dihiasi latar belakang matahari tenggelam di balik gugusan gunung di
Bawean membuat kita seperti gamau pulang dan terus menikmati betapa indahnya
ciptaan Tuhan. Walau sunset disini
kehalangan oleh gunung kembar (beneran gunung yang kembar, bukan gunung kembar
itu..ehm!!) tapi ga menghalangi indahnya sinar cahaya hangat yang mentari bawa,
seolah memberi sinyal dan jalan kepada sang rembulan yang telah mengintip malu
dari sebrangnya. Ah betapa gw sangat bersyukur menjadi satu dari sekian orang
yang bisa datang dan menikmati ini semua sebelum menjadi terkenal dan banyak
didatangi pejalan, baik yang bertanggung jawab atau tidak bertanggungjawab.
Jika kalian bukan tipe petualang atau anak mami, tapi tukang
jajan, Bawean punya alun alun full makanan dan live music, dan gw rasa alun
alun ini surga dunia buat kalian. Kalau malam-malam kita jalan menyusuri alin
alun Bawean, dengan mata telanjang kita akan lihat betapa disepanjang jalanan
ini begitu banyak jenis makanan tersedia, mulai pecel ayam, somay, ayam goreng,
sate, roti, martabak, kue cubit, hingga berbagai jenis makanan lainnya. Semua
dengan harga miring. Cukup merogoh kocek IDR 20.000 aja kalian dah bias dapet
makanan lezat. Jangan lupa mencoba makanan khas Bawean yaitu Koncok Koncok.
Satu satunya yang lebih banyak dari makanannya adalah
pengunjungnya, yang tertawa canda menikmati malam sepanjang alun alun. Gw
sebagai salah satu pecinta wanita kuliner jelas sangat senang ngeliatnya,
inilah pesta ala rakyat. Tak ada dana trilyunan ala wisma atlet, tak ada penggelapan
senilai milyaran ala Markus pajak, tak ada mafia ala PSSI Ya, inilah pesta
rakyat.
Ayo terus berjalan kawan, menyusuri bumi dan menemukan
keajaiban-keajaiban kecilnya, karena Tuhan menunjukkan banyak keindahan
yang tak Ia tunjukkan pada mereka yang menghabiskan umurnya di dapur dan
tempat tidur.
NB : Ditengah terjangan berbagai kabar buruk di negeri ini, gw sangat ingin memberikan sebuah cerita tentang indahnya negeri kita, cerita yang bisa membuat kalian (minimal) iri dan tersenyum. Cerita yang bisa membuat kita berkata : aku cinta Indonesia.. :)
NB : Ditengah terjangan berbagai kabar buruk di negeri ini, gw sangat ingin memberikan sebuah cerita tentang indahnya negeri kita, cerita yang bisa membuat kalian (minimal) iri dan tersenyum. Cerita yang bisa membuat kita berkata : aku cinta Indonesia.. :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar