Saat masih kecil barang mewah buat gw adalah majalah Bobo dan majalah Donal bebek yang selalu di bawain sama ibu setiap kamis, serta sebuah sepeda. Berjam-jam waktu kecil gw bakal habis untuk masuk dalam dunia bebek dan tikus yang gw baca.
Miki tikus dan Donal terlanjur membuat gw percaya bahwa cewek
cantik di dunia itu Cuma dua: Dessy dan Minnie. Saat itu gw sungguh
berharap punya teman bermain secantik mereka, sekonyol Donal dan seseru petualangan Miki. Kebahagiaan masa
kecil yang sederhana.
Tumbuh menjadi besar terkadang ngerusak semuanya. Senggaknya gw jadi
tau, bahwa ternyata perempuan paling cantik didunia itu bukan Dessy
Bebek atau Mini tikus. Suer, seberapapun kalian menyangkalnya, gw
tetap percaya bahwa Dian Satro jauh lebih cantik daripada si Dessy pacar Donald, walau lebih seksi Dessy karena dia gapake celana. Maka pengetahuan tentang Dian Sastro dan Tia Ivanka
telah membuat gw terusir dari salah satu pekarangan indah masa kecil gw.
Tumbuh menjadi besar udah gw bilang ngerusak segalanya. Semakin banyak Dian Satro – Dian Satro bermunculan dalam hidup gw. Dia menjelma
menjadi modernnya merek hape, ia menjelma menjadi trendynya model
sepatu. Dan ia menjelma menjadi status pekerjaan yang terus diburu.
Sungguh, Dian Satro ga pernah kelar. Pengetahuan selalu mengusir kita
dari satu bentuk Dian Satro ke bentuk Dian Satro yang lain. Dari satu
label ke label yang lain, dari satu merk ke merk yang lain.
Orang
bilang, gw lagi tumbuh nyari identitas, dan gw mencarinya
kedalam tas carrier dan sendal gunung, ke dalam fin dan alat snorkle, kedalam canggihnya handphone, kedalam simpelnya action camera, kedalam murahnya tiket promo, kedalam hangatnya
pelukan thermoguard, kedalam blog, kedalam lezatnya makanan,kedalam hitamnya
kopi dan kedalam indahnya jatuh hati
Dan disinilah, di tempat ini gw jatuh hati. Diantara sinar mentari pagi, diantara indahnya coral warna warni dan diantara nikmatnya pisang goreng di sore hari.